RSS

Wednesday, January 5, 2011

Simple Usability Engineering Lifecycle


Pengembangan sebuah software tidak akan pernah lepas dari pembuatan antamuka aplikasinya. Tidak akan berguna, secanggih apapun algoritmenya, sehebat apapun idenya, kalau tidak bisa digunakan oleh pengguna. Untuk memudahkan penggunaan aplikasi dan agar tujuan pengembangan system dapat tercapai, perlu dilakukan pengembangan antarmuka yang terstruktur dan sesuai dengan kaidahnya. Salah catu cara untuk mengambangkan antarmuka adalah dengan menggunakan metode usability engineering life cycyle (Mayhew 1999) untuk aplikasi sederhana. Gambar 1 menunjukkan skema metode pengembangan tersebut.

Profil Pengguna

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data karakteristik pengguna sistem. Pengumpulan profil pengguna dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti dengan wawancara, observasi, menggunakan teknik persona dan lain sebagainya. Intinya, pada tahap ini kita harus mengenal dengan jelas siapa pengguna kita dan bagaimana karakter mereka sehingga desain yang dihasilkan nanti akan sesuai dengan karakter pengguna.


Analisis Tugas Kontekstual

Pada tahap ini dilakukan analisis mengenai tugas pengguna yang berkaitan dengan aliran pekerjaan yang dilakukan. Hasil analisis ini akan digunakan sebagai dasar untuk menentukan usability goals. Analisis dilakukan dengan mendaftarkan pekerjaan yang dilakukan oleh pengguna secara manual sehari-hari beserta permasalahan yang dihadapi pengguna yang berkaitan dengan pekerjaannya. Dengan melakukan tahap ini kita dapat mulai merancang apa urutan pekerjaan yang perlu diotomasi dan bagaimana cara agar system yang kita kembangkan dapat menghapuskan permasalahan yang sering dihadapi


Keterbatasan Platform

Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap kapabilitas platform tempat aplikasi ini akan berjalan. Keterbatasan platform akan membatasi desain antarmuka. Antarmuka haruslah dibuat sesuai dengan standar platform tertentu agar dapat suatu aplikasi dapat bekerja dengan optimal. Keterbatasan yang harus diperhatikan antara lain berapa resolusi layar yang digunakan pengguna, apa system operasinya, bagaimana hardware yang digunakan, dan sebagainya.


Prinsip Desain Umum

Pada tahap ini dipelajari mengenai prinsip-prinsip desain antarmuka yang baik dan sesuai standar. Pemehaman mengenai prinsip-prinsip desain tersebut dilakukan berdasarkan panduan pengembangan antarmuka yang ada.


Usability Goals

Pada tahap ini, dirumuskan tujuan-tujuan kualitatif dan kuantitatif yang menggambarkan kebutuhan usability. Rumusan yang dihasilkan pada tahap ini akan menjadi tolak ukur keberhasilan pembangunan antarmuka ini pada tahap evaluasi.


Style Guide

Style guide merupakan panduan desain yang diperoleh dari analisis pada tahap-tahap sebelumnya. Style guide akan menjadi panduan untuk melakukan perancangan lebih lanjut. Berdasarkan Mayhew (1999), pada perancangan aplikasi sederhana style guide tidak perlu didokumentasikan, oleh karena itu tahap pembuatan style guide tidak dilakukan dalam perancangan prototipe ini.


Work Reengineering

Tahap work reengineering merupakan tahap perancangan ulang tugas pengguna pada tingkat organisasi dan aliran pekerjaan. Pada tahap ini tidak dilakukan perancangan antarmuka, melainkan hanya organisasi abstrak fungsionalitas dan aliran pekerjaan. Work reengineering dilakukan jika ada task yang belum dapat dianalogikan secara gamblang ke dunia digital. Misalnya kita ingin membangun sebuah aplikasi word processing semacam MS.Word, di dunia nyata ketika kita menulis dengan tangan, tidak ada cara untuk mengubah ukuran dan jenis tulisan. Hal seperti inilah yang perlu di-reengineering untuk menghasilkan analogi baru yang usable.


Desain Model Konseptual

Pada tahap ini dibuat sketsa desain antarmuka. Desain meliputi sketsa tampilan, navigasi dan menu-menu. Detail perancangan layar tidak dibuat pada tahapan ini.


Standar Desain Layar

Pada tahapan ini dipelajari mengenai tata letak dan aspek-aspek lain yang menjadi standar antarmuka dari platform yang dipilih untuk diikuti. Standar ini diperlukan untuk menghasilkan antarmuka yang mudah dan memiliki ciri-ciri umum seperti antarmuka suatu platform yang biasa digunakan oleh pengguna.


Desain Antarmuka Detil

Rancangan detil antarmuka produk dilaksanakan berdasarkan perbaikan dan validasi model konseptual dan standar desain layar yang sudah terdokumentasi pada style guide produk.


Evaluasi Desain Antarmuka Detil

Pada tahap ini dilakukan evaluasi terhadap desain antarmuka detil. Evaluasi dilakukan untuk memastika rancangan ini telah memenuhi standar dan memungkinkan seluruh pekerjaan dapat diakukan oleh


Instalasi

Pada tahap ini, aplikasi diluncurkan, dikonfigurasi dan diberikan kepada pengguna.


User Feedback

Pada tahap ini akan dilakukan evaluasi heuristic Jacob Nielsen. Hasil evaluasi akan digunakan sebagai bahan revisi antarmuka jika diperlukan.


Itulah tahapan yang dilakukan dalam usability engineering sederhana. Semoga dengan menerapkan tahapan ini kita dapat menghasilkan antarmuka yang usable.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment